29 Okt 2009

Memecahkan Masalah

Masalah akan terus ada dalam kehidupan kita. Patah tumbuh hilang berganti. Bila ada orang yang mengatakan bahwa ia tidak mempunyai masalah, sesungguhnya secara tidak disadari ia telah mengatakan masalahnya. Banyak orang tidak menyadari kalau ia mempunyai masalah. Ketika masalah itu tidak di sadari, maka masalah itu tidak akan bisa di pecahkan.

Konsep Masalah

Masalah adalah suatu kondisi yang tidak kita inginkan (underside Condition). Mengapa suatu kondisi tidak diinginkan ?.karena selain menghambat pencapaian tujuan dan/atau keinginan kita, juga menimbulkan dampak ( aktual/potensi) yang merugikan atau mengurangi nilai. Selain itu masalah juga mengganggu pikiran dan perasaan kita. Dengan paradigma pesimisme ( negatif),masalah dipersepsikan sebagai beban, sementara dengan paradigma optimisme ( positif), masalah merupakan peluang untuk menjadi lebih baik. Mengorbankan yang baik untuk mendapatkan yang lebih baik adalah termasuk konsep penyelesaian masalah berlandaskan paradigma positif. Hari ini lebih baik dari hari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini adalah sebuah motto yang merefleksikan cara pandang positif terhadap masalah.

Dimensi Masalah

Dimensi masalah sangat luas. Masalah bisa dipandang dari aspek fisik, mental, sosial, kultural, spiritual, finansial, teknikal, teknologikal dan seterusnya. Fisik yang tidak sehat, dan mudah terserang penyakit adalah contoh kondisi yang tidak diinginkan.Emosi yang tidak stabil,tidak cerdas, negatif, destruktif adalah contoh masalah emosional. Ketidak harmonisan dalam hubungan antar anggota masyarakat ( misalnya antara  suami dan istri) adalah termasuk masalah sosial. Kebiasaan buruk adalah contoh masalah mental. Ketidak uletan, mudah menyerah dalam perjuangan dan mudah goyah dalam iman adalah contoh masalah spiritual.
Masalah dapat juga dikelompokan berdasarkan wujudnya. Ada masalah kongkrit, ada masalah yang bersifat abstrak. Gaji selalu tidak cukup adalah masalah kongkrit. Merasa dikejar-kejar rasa bersalah adalah termasuk masalah yang bersifat abstrak. Masalah juga dapat dilihat dari dimenasi waktu, misalnya masalah aktual, dan masalah potensial.
Contoh masalah aktual : saya tidak memiliki pekerjaan.
Contoh masalah potensial : jarang berolah raga.
Masalah dapat juga dipandang dari dimensi frekuensi, misalnya ada masalah yang bersifat laten( sudah berlangsung sejak lama), ada juga yang bersifat insidentil, jarang/kadangkala terjadi. Kebiasaan tidak disiplin adalah contoh masalah laten. Lupa datang ke pesta pernikahan teman adalah contoh masalah insidentil. Masalah juga dapat dipandang dari tingkat kesulitan atau kompleksitasnya, ada masalah sederhana, ada masalah rumit. Sebagai contoh seseorang yang menghadapi situasi dilematis, misalnya sulit memilih antara harus harus mengorbankan rumah tangga atau karir.


Relatifitas Masalah

Masalah bersifat relatif dan subjektif. Artinya untuk satu kondisi yang sama bisa dipresepsikan berbeda oleh dua orang yang berbeda. Suatu kondisi dianggap masalah oleh seseorang tetapi mungkin tidak untuk orang lain. Suatu masalah dipandang  besar atau sulit oleh seseorang tetapi mungkin dianggap kecil atau remeh oleh orang lain. Masalah jerawat, misalnya, yang bermunculan di wajah merupakan masalah besar bagi selebriti, tetapi kecil bagi orang bukan public figur.

                Contoh mind mapping akar- akar masalah : Tidak Sukses



Mengidentifikasi Masalah.

Bagaimana kita dapat mengenali berbagai masalah dalam kehidupan kita ? Yang pertama dan utama adalah menggunakan nalar dan logika, tidak menggunakan emosi, apalagi secara berlebihan. Bila suatu kondisi menimbulkan dampak negatif dan merugikan, maka secara logika adalah masalah. Kalau tujuan dan atau keinginan kita terhambat oleh suatu kondisi, berarti itu juga merupakan masalah. Kalau perasaan kita terganggu oleh suatu kondisi, berarti itu juga masalah. Mengetahui adanya masalah berarti juga memunculkan masalah. Sebagai contoh, seseorang yang tidak merasakan ada keluhan dalam dirinya, tiba-tiba divonis mengidap penyakit ketika berkunjung ke sebuah rumah sakit. Sejak itu pikiran dan persaanya terganggu. Masalahnya menjadi terungkap.

Ada suatu pendekatan yang dapat membantu kita memetakan permasalahan yang kita hadapi, yaitu dengan teknik mind mapping. Caranya sederhana, pertama kita menentukan terlebih dahulu satu masalah yang sedang kita hadapi, misalnya pada contoh yang diberikan pada halaman sebelumnya adalah : Tidak Sukses. Kita lingkari kata tidak sukses. Kemudian kita menelusuri secara seksama faktor-faktor yang menjadi penyebab, mengapa kita tidak sukses. Setiap menemukan sebuah hubungan sebab akibat, kita lingkari lagi dan beri tanda panah yang menunjukan adanya hubungan atau korelasi.
Dalam main mapping yang dicontohkan, ada sebanyak 21 akar penyebab ( yang dilingkari)yang saling terkait satu dengan yang lain, yang kesemuanya dapat dipandang sebagai kondisi yang tidak kita inginkan

MEMECAHKAN MASALAH

Memecahkan masalah adalah proses menghilangkan kondisi-kondisi yang tidak kita inginkan dengan maksud atau tujuan tertentu. Pemecahan masalah adalah  suatu proses memilih dan membuat  keputusan. Proses memilih dan membuatkeputusan itu terjadi ketika kita menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan keinginan kita. ada beberapa langkah di dalam memecahkan suatu masalah

Sumber : Buku Holistic Decision Making   oleh : Drs. Willy Susilo, MBA

2 komentar:

  1. Anonim1/07/2011

    Saya tertarik dengan Pemecahan masalah, dimanakah bisa membeli buku Holistic Decision Making karangan: Willy Susilo. Thanks (widi.wy@gmail.com)

    BalasHapus

Ke Sombongan

Anda Tahu arti dari sombong, menurut pengertian saya sombong artinya membanggakan diri dihadapan orang lain dengan tujuan merendahkan orang ...